Sabtu 22 May 2010 05:36 WIB

PM Thailand Tawarkan Rekonsiliasi Nasional

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva
Foto: AP
Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Perdana Menteri THAI Abhisit Vejjajiva mengatakan Jumat ia berkomitmen untuk melakukan rekonsiliasi nasional, tetapi tidak membuat tawaran pemilu dipercepat. Tekad rekonsiliasi nasional itu dikemukakannya  dua hari setelah pasukan keamanan Thailand berhasil memadamkan kekerasan politik terburuk dalam sejarah Thailand modern itu.

Kaus Merah yang berunjuk rasa selama berbulan-bulan dan mengamuk dua pekan ini diketahui berasal dari daerah miskin Thailand. Momen itu dimanfaatkan mereka untuk melampiaskan "dendam politik" terhadap elit di perkotaan.

"Biar saya meyakinkan Anda bahwa pemerintah ibertekad mengatasi kesulitan-kesulitan ini melalui rencana lima poin rekonsiliasi," kata Abhisit dalam pidato TV pertamanya setelah kerusuhan mereda.

Rencana rekonsiliasi pertama kali diumumkan pada tanggal 3 Mei. Ia menawarkan reformasi politik, keadilan sosial, dan melakukan investigasi ke dalam kekerasan politik. Namun Kaus Merah tak menggubris. Hal yang sama terjadi saat ia menawarkan pemilu dipercepat menjadi November 2010, Kaus Merah juga tak menyambut.

"Saya tegaskan sekali lagi, pemerintah berniat untuk kembali menjalankan roda pemerintahan dengan memulihkan keamanan dan memastikan semua berjalan di jalurnya, dan semua akan kami kerjakan secara transparan," tambahnya.

Kemarin aparat keamanan melakukan bersih-bersih sisa-sisa kerusuhan, mencari senjata, dan bahan peledak di bekas kam Kaus Merah yang sekarang lengang.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement