Selasa 25 May 2010 04:01 WIB

Satu dari Lima Anak-anak Kongo Tewas di Medan Perang

Anak-anak Kongo
Foto: stolenchildhood.net
Anak-anak Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, KONGO--Tentara pemberontak menewaskan empat anak laki-laki Yusuf Munyaneza pada 1997. Keluarga ini melarikan diri ke desa lain. Tahun berikutnya, desa itu dikepung. Empat anak lainnya meninggal karena luka tembakan. Salah satunya, bayi.

Hari ini, Munyaneza, 52 tahun, menunggui putrinya yang berusia 17 tahun, yang berada di rumah sakit setelah diculik oleh pemberontak bulan lalu. Ketika pemberontak lelah memperkosa tubuh kurusnya, dia dibuang begitu saja.

Menurut data Perserikatan Bangsa-bangsa, lebih dari setengah juta anak meninggal setiap tahun di Kongo. Satu dari setiap lima anak meninggal akibat kekerasan bersenjata, bahkan  sebelum mereka mencapai umur lima tahun.

Mereka yang bertahan hidup, bukan tanpa masalah. Sebanyak 40 persen tdi antaranya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, menemui banyak rintangan, khususnya seputar pelayanan kesehatan dan kecukupan gizi. Hanya ada satu dokter dan lima perawat atau bidan untuk setiap 10 ribu orang di negeri ini.

"Dari semua itu, tingkat kekerasan di sini yang paling memukul kami," kata Joelle Depeyrot, seorang petugas kesehatan mental yang diperbantukan dari MSF-USA untuk Rumah Sakit Mweso, di mana Munyaneza bercerita. "Setiap pasien yang kita lihat secara langsung atau tidak langsung adalah korban kekerasan bersenjata."

Banyak dari pasien dewasa kehilangan anak serta hidup dalam trauma. Depeyrot mengatakan lebih mudah untuk mengobati mereka yang memiliki anak yang bertahan hidup. "Seseorang pernah mengatakan kepada saya bahwa anak-anak adalah properti dari keluarga," katanya. "Mereka yang hidup tanpa anak-anaksering melaporkan perasaan tidak berguna dan merasa hanya menunggu mati saja."

Menurutnya, dunia perlu bergerak untuk menyelamatkan anak-anak Kongo. "Satu generasi terancam musnah di sini," kata Depeyrot.

sumber : iafrica
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement