Kamis 27 May 2010 00:31 WIB

Instruktur Bunuh Diri Online itu Kini Dilarang Nge-Net

ilustrasi
Foto: ninemsn.com.au
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA--Seorang perawat mantan perawat yang tengah diadili dengan tuduhan "mengarahkan seseorang untuk bunuh diri secara online" diperintahkan untuk menjauhi internet sementara kasus pidananya ditunda. William Melchert-Dinkel dituduh mendorong bunuh diri Markus Drybrough, 32 tahun yang gantung diri di rumahnya di Coventry, Inggris, pada tahun 2005; dan Nadia Kajouji, 18, dari Brampton, Ontario, yang terjun ke Sungai Ottawa pada tahun 2008, adalah dua "klien" Dinkel.

Melchert-Dinkel, 47 tahun, dicabut izin perawatnya setelah terbukti mengarahkan beberapa orang yang ingin bunuh diri secara online. Ia dihadapkan pada ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda 30 ribu dolar AS.

Pengacaranya, Terry Watkins, menepis pertanyaan dari wartawan tentang konstitusionalitas hukum Minnesota. Menurutnya, sebagaimana hidup, keinginan untuk bunuh diri adalah juga hak seseorang. "Keyakinan saya adalah bahwa Melchert-Dinkel akan dibebaskan," kata Watkins.

Jaksa mengatakan Melchert-Dinkel berlaku sebagai perawat perempuan,  dengan menggunakan nama online 'Cami,' 'falcongirl', 'li dao' dan lain-lain. Ia berpura-pura mengasihani dan menyayangi orang-orang yang berniat bunuh diri di ruang chat internet  sambil menawarkan langkah demi langkah petunjuk tentang cara untuk mengakhiri hidup mereka.

Menurut jaksa, puluhan orang tertarik  untuk melakukan bunuh diri setelah membaca pesan-pesannya, dan setidaknya lima orang telah mewujudkan keinginannya untuk mati.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement