REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Dubai World, perusahaan investasi milik negara, telah mencapai kesepakatan prinsip restrukturisasi utangnya senilai 23,5 miliar dolar AS di sejumlah bank besar. Namun, kesepakatan itu masih harus disetujui oleh beberapa bank lain yang terlibat dalam negosiasi.
Dubai World terlilit utang yang menumpuk. Perusahaan pemilik gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, ini meminta penundaan pembayaran utangnya selama enam bulan pada November 2009.
Restrukturisasi utang ini termasuk mengubah pinjaman senilai 8,9 miliar dolar AS menjadi kepemilikan saham.
Pemerintah Dubai dan Dubai World telah diajukan tawaran ini oleh komite yang mewakili bank pada Maret 2010 setelah tiga bulan perundingan. ''Kita senang bahwa kami telah menerima dukungan penuh,'' kata Aidan Birkett, anggota tim restrukturisasi utang Dubai World.
''Ini merupakan tonggak penting dan mencerminkan usaha kami untuk mencapai solusi yang terbaik bagi seluruh stakeholder,'' tambahnya. ''Proposal menempatkan perusahaan pada pijakan keuangan yang sehat dan mencerminkan dukungan pemerintah Dubai dan pemberi pinjaman.''