Senin 31 May 2010 19:23 WIB

Wah, Malaysia Akui Tengah Hadapi Krisis Nasionalisme

ilustrasi
Foto: ,
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Krisis nasionalisme menjadi pekerjaan rumah bagi Malaysia. Hal ini dikemukakan  Wakil Ketua UMNO Muda yang juga Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Datuk Razali Ibrahim. Menutunya, lemahnya nasionalisme ini bisa menjadi hambatan Malaysia untuk mencapai status negara maju.

Menurutnya, negara-negara yang berada di depan selalu memiliki semangat nasionalisme yang kuat. Ia mencontohkan Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. "Orang-orang di negara-negara maju jarang bicara buruk tentang negara mereka sendiri. Mereka akan berbicara membela negaranya," katanya, sambil menyebut Singapura adalah contoh terdekat dan terbaik dalam hal nasionalisme.  

"Kiasu adalah semangat nasionalisme untuk Singapura. Ini berarti bahwa kelemahan akan diperbaiki tanpa memfitnah nama baik negara. Kiasu adalah kunci atau rahasia sukses Singapura," tambahnya.

Razali mengatakan kepercayaan masyarakat dalam negeri akan mencerminkan kepercayaan asing. Negara yang demikian, katanya, akan melindungi kepentingan investor.

Ia juga menyebut semangat nasionalisme dari Thailand dan Indonesia juga lebih kuat dari Malaysia meskipun demonstrasi anti-pemerintah yang berakhir baru-baru ini. Ia menyebut Indonesia juga memiliki masalah tetapi nasionalisme di antara warganya masih cukup kuat.

"Tapi kita telah kehilangan semangat nasionalisme. Bahkan konsep Satu Malaysia untuk membuat orang-orang dan bangsa bersatu justru diserang oleh beberapa orang. Lalu bagaimana kita berharap bangsa lain menghargai kita?" ujarnya.

sumber : Bernama
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement