REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--MER-C belum bisa memastikan korban jiwa dan luka-luka dari relawan WNI di Kapal Mavi Marmara. "Ada klaim dari media Al Alam Iran yang mengatakan satu orang WNI meninggal dan tiga luka-luka," ujar Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad kepada Republika, Senin (31/5). Informasi tersebut, ujar Sarbini, layak untuk dipertanyakan. Dalam informasi yang diterimanya itu, tidak disebutkan identitas para korban.
"Informasi yang kita dapatkan masih simpang siur," ujarnya. Pihaknya juga berusaha mengkonfirmasi informasi tersebut kepada IHH, LSM asal Turki yang menyelenggarakan keberangkatan Kapal Mavi Marmara. "Kita lebih mempercayai informasi dari Turki (IHH)," ujarnya.
Sedangkan twitter Sahabat Alaqsha menulis bahwa saat ini sebagian relawan yang ada di kapal tersebut telah ditahan Israel. Mereka semua berada di kota Ashdod, yang masuk kawasan pendudukan Israel.