REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada koleganya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sangat menyesalkan hilangnya nyawa dalam serangan Israel terhadap armada bantuan kemanusiaan ke Gaza. Melalui sebuah tanggapan yang "terkesan sangat berhati-hati", ia meminta Netanyahu mencari akar masalah itu dan melakukan klarifikasi secepatnya.
Tanggapan hati-hati Gedung Putih, yang kontras dengan protes terhadap tindakan Israel di Eropa dan dunia Islam, dinilai harian Israel Haaretz sebagai "mencerminkan suatu tindakan menyeimbangkan yang sulit" bagi Obama.
"Dia akan menghadapi tekanan internasional untuk bergabung dalam penghukuman atas Israel, tetapi juga harus memperhatikan bahwa Israel adalah sekutu dekat Amerika Serikat yang populer dengan anggota parlemen Amerika dan pemilih," tulis Haaretz. Pada saat yang sama, upaya perdamaian Israel-Palestina yang tengah kembali dibanginnya berisiko runtuh.
"Presiden menyatakan penyesalan mendalam pada hilangnya nyawa dalam insiden hari ini, dan kepedulian terhadap mereka yang terluka," kata demikian ringkasan telepon Obama dengan Netanyahu beberapa jam setelah marinir Israel menyerbu armada bantuan berbendera Turki.
"Presiden juga mengungkapkan pentingnya belajar semua fakta dan keadaan di sekitar peristiwa tragis pagi itu secepat mungkin," katanya.
Obama, mengakhiri liburan akhir pekan panjang di Chicago, juga mengatakan ia mengerti alasan Netanyahu membatalkan pertemuan mereka di Gedung Putih. Semestinya, hari ini keduanya dijadwalkan bertemu.
Penyerbuan Israel kapal bantuan melepaskan kemarahan internasional. Dewan Keamanan PBB disebut-sebut secara mendadak merencanakan sidang darurat.