REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Puluhan orang yang tergabung dalam Jama'ah Hizbullah Wilayah Kalimantan Barat, dalam unjuk rasa di Bundaran Universitas Tanjungpura, Pontianak, mengutuk keras penyerangan zionis Israel terhadap warga sipil pembawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza, Palestina.
Koordinator Hizbullah Wilayah Kalbar, Uray Helwan, saat melakukan aksi damai tersebut, Selasa, mengecam keras perbuatan biadab zionis Israel yang telah menyerang secara brutal itu.
Penyerangan terhadap relawan yang membawa misi bantuan kemanusiaan adalah perbuatan yang tidak berperikemanusiaan dan termasuk pelanggaran hak asasi manusia sehingga harus diadili dengan hukum internasional, katanya.
"Kami mendukung zionis Israel diisolasi oleh seluruh dunia karena telah berlaku biadab dan tidak berperikemanusiaan," kata Uray. Dalam kesempatan itu, massa Hizbullah mendesak kepada seluruh pemimpin dunia, baik Eropa, Asia, Afrika, maupun Amerika untuk mengadili Israel karena kebiadaban tersebut serta mendesak negara-negara dunia untuk memerdekakan Palestina yang telah dijajah oleh Israel.
Saat ini ada sekitar 600 relawan lebih dari 50 negara dan 9 kapal sipil tanpa senjata membawa barang-barang bantuan kemanusiaan, bukan militer dan bukan untuk Hamas melainkan untuk masyarakat sipil Gaza yang sangat membutuhkan bantuan.
Hizbullah menilai, penyerangan terhadap para relawan kemanusiaan dari berbagai negara di dunia tersebut. Itu sama artinya Israel menentang seluruh dunia.
Para relawan yang tergabung dalam Kapal Mavi Marmara di antaranya, dari Inggris, Amerika, Belgia, Spanyol, Jerman, Australia, Swedia, Kosovo, Yunani, Macedonia, Irlandia, Italia, Kanada, Perancis, Algeria, Afsel, Maroko, Mauritania, Kuwait, Yordania, Yaman, Pakistan, Mesir, Turki, Indonesia, dan Malaysia.