Rabu 02 Jun 2010 02:49 WIB

Komunitas Lintas Agama Kecam Serangan Israel

Rep: C13/ Red: Budi Raharjo
Ratusan mahasiswa berdemo mengutuk serangan Israel ke kapal yang membawa bantuan kemanusiaan.
Foto: agung s/republika online
Ratusan mahasiswa berdemo mengutuk serangan Israel ke kapal yang membawa bantuan kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemuka berbagai agama mengecam penyerangan Israel terhadap Kapal Mavi Marmara. Mereka menilai penyerangan itu sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

''Penyerangan itu sungguh biadab, tidak berprikemanusiaan,'' ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/6).

Penyerangan itu, dianggapnya sebagai pelanggaran HAM berat. Padahal kapal tersebut datang dengan maksud untuk memberikan sumbangan kemanusiaan kepada warga Palestina. ''PBB harus menindak tegas Israel. Blokade terhadap Gaza harus segera dibuka,'' desaknya.

Tak hanya itu, Din juga mengusulkan agar PBB segera menempatkan pasukan keamanan di wilayah Gaza. Dubes Palestina untuk Indonesia, Ahmad Farish Mehdawi, sangat mengapresiasi tindakan relawan Indonesia yang ikut Kapal Mavi Marmara. Bantuan itu dianggapnya sebagai salah satu bentuk solidaritas Indonesia, negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Selama tiga tahun Israel telah memblokade Jalur Gaza. ''Selama dua tahun terakhir kondisi warga Palestina semakin memburuk,'' ungkap  Mehdawi.

Pendapat serupa diungkapkan pemuka agama lainnya. Salah satunya datang dari KWI. Perwakilan KWI, Benny Soesetyo, mengatakan pihaknya sangat berduka cita melihat serangan terhadap Kapal Mavi Marmara. ''Israel melanggar etika dan hukum Internasional,'' ujar Benny.

Dia berharap Mahkamah Internasional melakukan investigasi terkait pelanggaran itu. Ketua Parisada Hindu Dharma, Nyoman Udayana, mengatakan warga Hindu Indonesia mengutuk keras serangan tersebut. Meskipun mempunyai keyakinan berbeda, hal itu tak membatasinya untuk mendukung aksi kemanusiaan para relawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement