Jumat 04 Jun 2010 03:31 WIB

Muslim Palestina yang Menyertai Mavi Marmara Dikenai Tahanan Rumah

Sheikh Raed Salah
Foto: .
Sheikh Raed Salah

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Empat aktivis Gerakan Islam keturunan Arab Israel yang menyertai kapal Mavi Marmara dibebaskan dari tahanan setelah mereka membayar sejumlah uang jaminan. Namun, mereka dicekal keluar wilayah Israel-Palestina dan dikenai tahanan rumah.

Sheikh Raed Salah, pimpinan gerakan Islam,  ditahan untuk peran yang dituduhkan dalam bentrokan yang meletus selama penyerangan Angkatan Laut Israel atas armada bantuan kemanusiaan Gaza. Salah menyatakan, komando Angkatan Laut Israel yang menyerbu Mavi berbendera Turki Marmara sengaja mencoba membunuhnya. Sembilan aktivis kemanusiaan tewas ketika pasukan turun ke kapal dalam upaya untuk mengalihkannya dari Jalur Gaza.

"Para prajurit mencoba membunuh saya," kata Salah sebelum ia dibebaskan dari tahanan polisi pada hari Kamis. "Mereka menembak ke arah seseorang yang mereka pikir saya."

Tak lama setelah berita menyebar pada hari Senin mengenai pertumpahan darah di kapal itu, beredar rumors Salah telah tewas dalam operasi itu. Polisi Israel dibuat kalang-kabut, karena jika desas-desus itu benar, akan memicu pembalasan dari warga Arab Israel.

Salah dirilis bersama dengan tiga anggota senior lainnya dari sektor Arab Israel yang ditahan karena partisipasi mereka dalam armada itu. Mereka adalah Mohammed Zeidan, ketua Komite Pemantau Tinggi Arab dan Syekh Abu Hammad Daabes, kepala Gerakan Islam di Israel, dan Lubna Masarwa pemimpin delegasi Free Gaza.

sumber : Haaretz
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement