Jumat 04 Jun 2010 05:12 WIB

Ikut Misi Kemanusiaan Gaza, Anggota Parlemen Israel Diancam Dibunuh

Red: irf
Haneen Za\'bi, anggota parlemen Israel atau Knesset
Foto: infopalestina
Haneen Za\'bi, anggota parlemen Israel atau Knesset

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Parlemen Israel atau biasa disebut Knesset memutuskan untuk mengawal dan menjaga ketat anggotanya Haneen Za’bi (dari fraksi Nasional Demokrat) setelah mendapatkan ancaman pembunuhan. Dia juga menghadapi tekanan dari anggota Knesset ekstrem kanan dan ekstremis yahudi. Ini mereka lakukan setelah Haneen Za’bi ikut serta dalam Armada Kebebasan untuk Gaza.

Pejabat kantor Za’bi menegaskan, pihaknya menerima puluhan telepon dan email yang mengancam akan membunuh atau menyakiti Haneen. Bahkan sebagian lainnya berharap anggota parlemen Israel ini mati segera atau kehilangan anggota keluarganya dengan cara yang sama seperti yang dialami oleh relawan Gaza di Armada Kebebasan.

Za’bi sebelumnya mengalami kecaman dan protes keras dari barisan anggota Knesset dari sayap kanan ekstrem. Upaya kekerasan fisik pun dialami selama ia menyampaikan pidatonya Rabu (2/6)sore waktu setempat di depan Knesset. Akibatnya, terjadi keributan dalam sidang anggota parlemen Israel.

Pemandangan seperti ini belum pernah terjadi beberapa tahun terakhir di Knesset. Keributan memuncak setelah Za’bi menyebut serangan tentara Israel pada Senin lalu dan pembunuhan terhadap para relawan sebagai tindak kejahatan.

Za’bi menegaskan bahwa semua provokasi dan ancaman terhadap dirinya tidak akan menggentarkannya untuk menegakkan kewajiban nasionalismenya dan kemanusiaan. “Saya akan ikut dalam Armada Kebebasan dalam kesempatan lain meski ditekan oleh kelompok rasis Israel,” tegasnya menantang.

Za’bi (41) adalah satu dari 12 anggota parlemen Knesset Israel dari perwakilan Arab (Palestina) yang ikut dalam salah satu kapal bantuan kemanusiaan yang tergabung dalam Armada Kebebasan. Sebelumnya sempat ditahan, namun kemudian dibebaskan karena ia anggota parlemen Israel.

Sejumlah anggota Knesset yang mengkritik dan menyerangnya berasal dari fraksi Partai Kadema, Partai Buruh Israel, dan Likud. Mereka menyebut Za’bi sebagai teroris, penghianat, dan kuda binal. Mereka menyerukannya agar Za’bi diusir dari Knesset. Sebagian anggota lainnya berusaha berbuat kekerasan kepadanya.

Saat Za’bi berpidato, tiba-tiba anggota parlemen Israel dari partai Israel Betena yang masuk kelompok ekstrem kanan, Anastasia Mikhaeli, merebut mikrofon yang digunakan oleh Za’bi. Kemudian dia katakan, “Kenapa perempuan ini diperbolehkan bicara?” Sementara itu para pengawal keamanan berusaha menjauhkannya setelah sejumlah lainnya berusaha berbuat kekerasan kepadanya.

sumber : infopalestina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement