REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA--Dewan Hak Azasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini melansir laporan mengenai penjara rahasia. Banyak negara anggota PBB yang menyatakan keberatan terhadap laporan setebal 200 halaman itu. Dalam laporan itu terungkap adanya 60 negara yang memiliki penjara rahasia. Tapi tak sedikit pun PBB menyebut Israel.
"Di lebih dari 60 negara terdapat penahanan di tempat rahasia, penggunaan metode interogasi yang melanggar HAM, praktik penyiksaan dan sejenisnya," kata salah satu penyusun laporan tersebut, Manfred Nowak. Peristiwa 11 September, kata dia, memiliki pengaruh yang sangat luas. Penjara rahasia CIA tidak hanya ada di negara tertentu seperti Afghanistan, tapi juga di Eropa seperti Polandia, Rumania, Lithuania, Thailand, juga Pakistan.
Pakistan, hingga detik-detik terakhir, berusaha untuk menghalangi publikasi laporan tersebut. Pemerintah di Moskow, yang selalu menyangkal adanya penjara rahasia di Rusia, ingin agar laporan tentang penjara rahasia di situs internet Dewan Hak Azasi Manusia ditarik kembali. Itu sama saja dengan sensor. Negara-negara yang disinggung dalam laporan itu menghalang-halangi agar mereka tidak dituding, demikian dikatakan Dewan Hak Azasi Manusia.
Empat penyusun laporan itu mengungkapkan, tidak ada yang mengakui keberadaan penjara rahasia di negaranya. Para pelapor khusus tersebut melakukan penelitian secara saksama dan mewawancarai sejumlah saksi. Tapi hanya separuh dari lebih 190 negara anggota PBB yang membantu pelaksanaan penelitian itu.
Amerika Serikat, yang baru saja menjadi anggota Dewan Hak Azasi Manusia, melibatkan diri dalam penanganan laporan tersebut di Jenewa. Hal ini patut dicatat, karena Amerika Serikat saat ini dikritik tajam oleh empat peneliti penyusun laporan penjara rahasia tersebut.
Menurut laporan hasil penelitian, terutama dinas rahasia CIA mengelola banyak penjara rahasia di seluruh dunia. Para penyusun laporan mengatakan bahwa ada jaringan global pengejaran tersangka musuh negara.
Hanya CIA dan Amerika yang banyak diungkap dalam laporan ini. Padahal, di tahun 2003, sebuah koran Inggris, Guardian, jelas-jelas menulis keberadaan penjara-penjara rahasia di Israel. Di situ terungkap jelas kesaksian para narapidana yang pernah ditahan dan disiksa dalam penjara rahasia Israel.