Sabtu 05 Jun 2010 05:43 WIB

PM Israel Bersumpah tak Biarkan Rachel Corrie Sampai Daratan Gaza

Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL--Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu bersumpah kapal pembawa bantuan kemanusiaan yang berusaha menembus blokade Gaza tidak akan pernah mencapai daratan. Seorang relawan mengatakan kapal Rachel Corrie akan akan mencapai kawasan ekslusi Israel pada Jumat petang (4/6).

Perang komentar antar dua pihak kemungkinan berpotensi menimbulkan bentrokan baru terhadap blokade yang telah dilakukan selama tiga tahun oleh Israel terhadap Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas.

Kapal itu diperkirakan akan tiba empat hari setelah terjadinya serangan berdarah oleh pasukan Israel terhadap kapal pembawa misi kemanusiaan, yang menewaskan sembilan relawan.

Salah seorang pendiri kelompok Free Gaza, Greta Berlin mengatakan kapal Rachel Corrie tengah berlayar langsung ke Gaza untuk mengantarkan ratusan ton bantuan termasuk kursi roda, perlengkapan medis dan beton untuk bahan bangunan. Pemenang Nobel Perdamaian asal Irlandia, Maired McGuire serta mantan pemimpin program Oil for Food dari PBB, Dennis Halliday merupakan dua orang diantara 11 penumpang yang berada di kapal tersebut.

Nama kapal asal Irlandia, Rachel Corrie, diambil dari nama mahasiswa Amerika yang meninggal dunia akibat dilindas oleh buldoser tentara Israel ketika memprotes pembongkaran pemukiman di Gaza. Israel menegaskan tidak akan mengizinkan kapal bantuan sampai ke Gaza, ujar Benyamin Netanyahu kepada menteri kabinet senior, Kamis malam (3/6).

Menurut partisipan dari pertemuan tertutup itu, Israel akan menawarkan beberapa pilihan antara lain, meminta kapal itu berlabuh ke pelabuhan Israel. Kemudian, suplai bantuan akan dikeluarkan, diperiksa dan dibawa ke Gaza melalui daratan, namun tawaran itu ditolak.

Netanyahu berkeras menolak menghentikan blokade Gaza, menekankan hal itu sebagai langkah pencegahan serangan nuklir di Israel. Kargo dari Rachel Corrie berupa beton juga menjadi masalah karena Israel menganggapnya sebagai bagian dari penggunaan militer.

Israel juga menolak permintaan untuk penyelidikan melalui panel internasional terhadap serangan pasukan Israel terhadap kapan bantuan kemanusiaan, dengan dalih hal itu dapat dilakukan sendiri secara profesional dan menyeluruh.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement