REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Janji para aktivis untuk tidak membuka front dengan tentara Israel dibuktikan. Sebagaimana tekad mereka untuk "hanya akan membuka blokade Israel", maka mereka tak melakukan tindak perlawanan apapun ketika aparat Israel merangsek masuk ke dalam kapal.
Rachel Corrie yang berbobot 1.200 ton itu membawa 11 aktivis pro-Palestina, sembilan awak, dan ratusan ton bantuan, dicegat di perairan internasional, sekitar 20 mil (30 km) dari pantai Gaza dan dibawa ke pelabuhan Israel terdekat di Asdod. Juru bicara militer Letnan Kolonel Avital Leibovich kata pengambilalihan Sabtu mengambil hanya beberapa menit, dan kapten kapal serta penumpang berkumpul di satu area kapal, mungkin untuk menghindari kekerasan.
Dia mengatakan pasukan naik ke kapal melalui laut, bukannya turun dari helikopter seperti yang terjadi pada hari Senin ketika sembilan aktivis tewas.
Komunikasi ke Rachel Corrie telah terputus sejak tadi pagi, jadi telepon satelit tidak beroperasi selama pengambilalihan. Kapal perang Israel mengekor perahu itu sejak pagi, bertekad untuk tidak membiarkan mereka mencapai Gaza meski kemarahan internasional atas kekerasan sebelumnya masih belum reda.
Greta Berlin, juru bicara untuk kelompok Gaza Gratis yang menyelenggarakan perjalanan, menggambarkan pengambilalihan sebagai "kemarahan lain untuk ditambahkan ke insiden sebelumnya" dan membantah klaim bahwa tentara Israel telah diundang naik. Berlin berbicara dari kantor kelompok itu di Siprus.
Rachel Corrie, yang dalam daftar penumpang termasuk pemenang Nobel Perdamaian Mairead Corrigan, berharap untuk pembukaan blokade Israel atas Gaza.