REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Serbuan angkatan laut Israel atas enam kapal, yang mencoba menembus kepungan terhadap Gaza dan mengakibatkan sembilan orang tewas, harus dipakai sebagai sebab untuk mengakhiri kebijakan itu, kata pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Ahad (6/6).
Sembilan pegiat tewas pada pekan lalu akibat serdadu Israel menyerbu kapal bantuan, yang mencoba menembus kucilan itu, yang berlangsung sejak 2007.
"Kami sangat ingin melihat yang terjadi, atau menggunakan yang terjadi, yang menyedihkan itu, sebagai kesempatan untuk mencoba membujuk Israel mengubah kebijakan," kata John Holmes, kata Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Kemanusiaan.
Holmes menyatakan pengucilan itu tak dapat diterima, tak bermanfaat, sangat merugikan bagi warga Gaza.
"Itu bukan kebijakan bijaksana," kata Holmes kepada kantor berita Prancis AFP di Sydney.
"Saya berpikir banyak mufakat tentang itu sekarang di luar Israel, bahwa kebijakan itu tidak pantas, tidak membantu memberantas garis keras," katanya.
Holmes, di Australia untuk pembicaraan tingkat tinggi dengan penyumbang bantuan kemanusiaan, menyatakan senang bahwa kapal bantuan lain, yang mencoba menembus kucilan itu, Rachel Corrie, ditangani secara damai.
Kapal milik Irlandia itu dikawal masuk pelabuhan Ashdod, Israel selatan, oleh dua kapal angkatan laut pada Sabtu sesudah dikuasai tentara negara Yahudi tersebut ketika mengabaikan perintah tidak mengarah ke Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam pembicaraan dengan Israel dan penyumbang tentang 1.000 ton bantuan dan perbekalan di Rachel Corrie, kata Holmes.