REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan Iran memiliki usul khusus tertentu ke pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, mengenai penanggulangan krisis Jalur Gaza.
Ia mengeluarkan pernyataan tersebut sewaktu berbicara dengan wartawan, Ahad pagi (6/6), setibanya di bandar udara Jeddah untuk ikut dalam pertemuan menteri luar negeri dari negara anggota Komite Pelaksana OKI.
Saat menjabarkan upaya Iran guna menghentikan kejahatan Zionis baru-baru ini di Jalur Gaza, ia mengatakan usul konstruktif Iran buat pertemuan itu akan membantu mengakhiri krisis di Jalur Gaza.
Ia menjelaskan bahwa pertemuan saat ini diselenggarakan setelah permintaan dari sejumlah negara anggota OKI setelah kejahatan kaum Zionis terhadap armada kapal bantuan kemanusiaan internasional yang terdiri atas pegiat perdamaian dari 40 negara di dunia. Aksi brutal personil militer Yahudi tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari warga sipil yang tak berdosa dan melukai sejumlah dari mereka.
Mottaki mengatakan Iran ikut dalam pertemuan itu pada tingkat menteri luar negeri, sehingga menunjukkan betapa pentingnya masalah tersebut bagi Iran.
Ia berharap pertemuan itu akan mencapai kesimpulan penting dengan jaminan praktis yang baik.
Menteri luar negeri Iran tersebut juga lebih menyoroti blokade tiga tahun terhadap Jalur Gaza oleh rejim Zionis dan berharap semua organisasi kemanusiaan di seluruh dunia akan bertindak guna menghapuskan pengepungan itu dan membebaskan rakyat lemah yang terjerat kesulitan di Jalur Gaza.
Pada Ahad pagi, pemerintah Inggris mengumumkan bantuan senilai 19 juta pound (27 juta dolar AS) bagi para pengungsi di Jalur Gaza.
Dana 19 juta pound itu adalah bagian dari kesepakatan lima tahun dengan total dana 100 juta pound, yang ditandatangani bersama Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA) pada 2006.