REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM--Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Ahad (6/5) bahwa aktivis Turki yang berjuang melawan pasukan angkatan laut Israel dalam bentrokan mematikan pekan lalu, telah disiapkan untuk perang. Israel mengklaim aktivis itu terorganisir dan melengkapi diri sendiri dengan senjata.
Komentar Benjamin Netanyahu itu merupakan yang terbaru dalam kampanye Israel untuk membela tindakan keras pada Senin (31/5) yang menewaskan sembilan aktivis yang berada di konvoi bantuan menuju ke Jalur Gaza.
Netanyahu mengatakan kepada parlemen setempat bahwa 'lusinan preman' dari organisasi ekstrimis dan pendukung terorisme, telah mempersiapkan diri untuk kedatangan pasukan komando angkatan laut.
''Menurut informasi yang kami miliki saat ini, kelompok ini naik secara terpisah di kota yang berbeda, yang diselenggarakan secara terpisah, dilengkapi sendiri secara terpisah dan di bawah prosedur yang berbeda," kilah Netanyahu. "Tujuannya jelas dari grup ini adalah untuk memulai bentrokan bermusuhan dengan IDF (tentara Israel).''
Netanyahu tidak mengatakan darimana informasi itu berasal. Namun para pejabat militer Israel menyatakan ada bukti kuat bahwa orang-orang yang melawan tentara adalah tentara bayaran.
Video yang dirilis oleh tentara Israel menunjukkan kerumunan orang menyerang pasukan komando Angkatan Laut Israel, beberapa saat usai mendaratkan helikopter. Tentara Israel juga telah menunjukkan gambar pisau, ketapel dan batang logam, dan menyita video lain dari wartawan dan kamera keamanan di papan kapal.
Kapal aktivis itu diorganisir oleh IHH, sebuah badan amal Islam Turki. Di Turki, kepala IHH, Bülent Y?ld?r?m mencela apa yang ia sebut 'kata-kata Netanyahu yang tak berdasar.' Dia mengatakan, semua penumpang yang naik ke kapal di pelabuhan Turki Antalya dan menolak klaim bahwa mereka yang terlibat di dalam kapal adalah tentara terlatih.
"Lihatlah yang terbunuh. Mereka memiliki perut buncit. Mereka sudah tua dan ada yang masih muda. Siapa yang percaya bahwa mereka menerima pelatihan khusus?" kata Bülent Y?ld?r?m. "Kami telah memutuskan untuk menunjukkan perlawanan pasif pada kapal. Kami tidak berpikir bahwa mereka akan datang pada kapal dengan senjata dalam waktu satu menit. Kami siap untuk baku hantam, tapi tidak untuk ini."
Huwaida Arraf, seorang pemimpin dari Gerakanan Bebaskan Gaza, yang diselenggarakan armada tersebut, mengecam pernyataan Netanyahu sebagai 'paket kebohongan lainnya.'