REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN--Seorang dari dua warga negara Indonesia (WNI) yang cedera saat militer Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, Surya Fachrizal akhirnya dideportasi ke Amman, Yordania, setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Rambam, Haifa, Israel, Ahad (6/6) pukul 11.30 waktu Yordania.
Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Rambam, Haifa, Israel, Ahad (6/6) pukul 11.30 waktu Yordania, seorang dari dua WNI yang cedera saat militer Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, Surya Fachrizal akhirnya dideportasi ke Amman, Yordania.
Surya terkena timah panas tentara Israel ini, langsung dilarikan ke Royal Medical Services (King Hussein Medical Center), Amman.
Surya dikeluarkan dari Israel atas kerja sama Kedutaan Besar RI di Amman dengan pemerintah Yordania. Ia sempat dirawat di RS Rambam, Haifa City, Israel, sejak 31 Mei untuk menjalankan operasi pengeluaran peluru.
Dari percakapannya dengan Hidayatullah.com, Surya mengaku sebelum berangkat, dia mendengar ada sambungan telepon dari putri Gus Dur, Yenny Wahid. "Yenny Wahid, kayaknya untuk lobi-lobi ke pihak Israel," ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana dia mengetahui yang menelepon adalah Yenny Wahid, Surya menjawab, sewaktu berbicara disebutkan nama putri Gus Dur tersebut. "Lantas saya tanya, “Who is she? Katanya, ”She is Yenny Wahid from Indonesia.“ Tapi yang saya tahu, pihak Embassy of Jordan luar biasa membantu," tuturnya.
Sebelumnya, putri Gus Dur menyebutkan hal tersebut di akun twitter @yennywahid : "Sy barusan komunikasi lewat telp dgn Surya, WNI yg msh dirawat di RS di Israel. Kondisinya sdh baikan, luka didada. Deplu Israel menyatakan dia akan segera ditransfer ke Jordan".