Kamis 10 Jun 2010 17:23 WIB

Iran: Sanksi PBB Salah dan Perumit Situasi

Iran
Iran

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Sanksi baru PBB yang diterapkan Rabu pada Iran adalah "tindakan yang salah" dan akan "mempersulit" lagi situasi, kata juru bicara kementerian luar negeri Ramin Mehmanparast pada Televisi Al Alam milik negara. "Langkah ke arah resolusi adalah langkah yang salah. Itu tidak konstruktif dan tidak efisien untuk memecahkan masalah. Saya pikir itu akan memperumit lagi situasi," ujarnya setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui sanksi keempat terhadap Teheran karena program nuklirnya yang kontroversial.

Kepala juru runding nuklir Iran Saeed Jalili, beberapa menit sebelum pemungutan suara sanksi diadakan, menyatakan bahwa Teheran akan memberi tanggapan keras jika negara itu dihadapkan pada tindakan baru PBB."Kami mengingatkan mereka (negara-negara kuat di dunia) bahwa jalan konfrontasi dengan hak sebuah negara adalah jalan buntu dan akan gagal. Itu akan sia-sia dan mahal bagi mereka yang mengikutinya," kata Jalili sebagaimana dikutip oleh kantor berita negara IRNA.

"Memilih konfrontasi akan dibalas dengan jawaban tegas Iran," ia menambahkan.Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota Rabu memilih dengan 12-2 suara mendukung resolusi sanksi baru, dengan Brazil dan Turki menentang dan Libanon abstain.

Negara-negara besar dunia yang dipimpin AS yang memperkenalkan resolusi itu menduga program nuklir Iran dimaksudkan untuk membuat senjata atom.Iran membantah tuduhan tersebut, mengatakan negara itu mengejar teknologi nuklir untuk tujuan damai murni, pembangkitan listrik.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement