REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS--Sejumlah rencana yahudisasi kota Al-Quds perlahan namun pasti diterapkan oleh Israel dan terungkap dari sejumlah dokumen rahasia yang dimiliki pemerintah daerah jajahan Al-Quds. Rencana itu berasal dari dinas Penyelenggara dan Pembangunan di Al-Quds (Jerusalem) dan sejumlah perusahaan Israel yang bekerja untuk yahudisasi di halaman Al-Barraq.
Dokumen rahasia yang diperoleh lawyer Qais Nasher seperti dilansir oleh harian Al-Quds edisi hari ini Jumat (11/6) menyebutkan bahwa pemerintah daerah Al-Quds dan Dinas Pembangunan beberapa bulan lalu membentuk semua tim khusus. Tim ini bertugas membuat dasar-dasar penyelenggaraan dan pengaturan pembangunan di halaman Al-Barraq.
Harian tersebut juga mengungkapkan, di antara anggota tim itu adalah Neir Barakaat, wakil kota Jerusalem dan wakilnya Naama Showar, ketua dan perencana tim, Raab Samuel Robinavesh, pejabat untuk urusan halaman dari pemerintah Israel. Tim ini sudah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali sejak tahun 2009 hingga tahun 2010 yang menghasilkan keputusan menyetujui pembuatan bangunan baru di halaman Al-Barraq dan memperluas bangunan yahudi sesuai dengan syarat yang ada.
Lawyer Nasher menegaskan bahwa di antara rencana tersebut adalah rencana “Bet Jaohar” rencana membangun tiga lantai dekat halaman Barraq seluas 3000 meter persegi. Ini adalah tempat yang hari ini dilakukan penggalian oleh Israel yang mencakup museum yahudi. Tim Israel ini juga mendukung dan menyetujui rencana memperluas pusat studi Israel Daviston yang kini ada di “taman peninggalan bersejarah” sepanjang 500 meter ke sebelah timur dan menampung 400 pengunjung setiap tahun.