REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang pejabat Bulan Sabit Merah Iran dalam sebuah laporan, Ahad mengatakan dua kapal yang ditangani kelompok kemanusiaan itu siap dan menunggu persetujuan kementerian luar negeri untuk bertolak ke Gaza.
"Kami siap tetapi masih menunggu izin kementerian luar negeri bagi kondisi politik, militer dan keamanan di kawasan itu," kata Mojtaba Majd, pejabat senior Bulan Sabit Merah yang dikutip kantor berita Mehr.
Secara terpisah Bulan Sabit Merah mengatakan kedua kapal itu , satu mengangkut bahan makanan dn obat-obatan diperkirakan akan bertolak pekan ini.
Majd mengatakan lebih dari 100.000 warga Iran telah mendaftarkan diri untuk ikut ke Gaza sebagai relawan pada kapal kedua, tetapi menambahkan hanya mereka "yang memiliki keahlian" akan dikirim ke wilayah Palestina itu.
Akan tetapi ia mengatakan bahwa para relawan itu, mungkin tidak akan dikirim karena kondisi-kondisi di wilayah itu, sementara menambahkan "masalah yang penting adalah rakyat Gaza tahu bahwa lebih dari 100.000 warga Iran siap datang membantu mereka."
Bulan Sabit Merah Iran mengatakan, Senin pihaknya akan mengirim tiga kapal ke Gaza, dua di antaranya Jumat dan satu setelah hari itu, dalam apa yang dianggapnya satu usaha untuk mematahkan blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah itu.
Organisasi kemanusiaan itu mengatakan pihaknya juga akan mengirim sebuah pesawat yang mengangkut 30 ton peralatan medis ke Mesir untuk dikirim ke Gaza. Nasib dari pesawat yang mengangkut batuan itu tidak diketahui, Ahad.
Bulan Sabit Merah Iran itu sebelumnya mengirim satu kapal yang mengangkut bantuan pangan danobat-obatan ke Gaza Desember 2008 tetapi dilarang memasuki wilayah itu oleh angkatan laut Israel.
Keputusan Iran untuk mengirim bantuan baru itu dibuat setelah pasukan komando Israel menyerang satu armada yang mengangkut bantuan dan para akti visi pro Palestina yang menewsskan 19 orang, sembilan diantaranya warga Turki yang memicu kecaman dunia dan kalangan politik di Teheran
Permusuhan antara Iran dan Israel memburuk dibawah pemerintah Presiden Mahmoud Ahmadinejad, dengan para komandan penting Iran berulang-ulang menyatakan Teheran memiliki rudal-rudal yang dapat mencapai sasaran Israel.
Sebaliknya, Israel yang adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang diperkirakan memiliki senjata nuklir, menolak mengessmpingan melakukan aksi militer terhadap Iran untuk mencegah negara itu memiliki senjata-senjata nuklir.Iran membantah memiliki ambisi seperti itu.