Selasa 15 Jun 2010 20:38 WIB

Sebanyak 10 Polisi Tewas dalam Serangan di Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, MORELIA--Sejumlah pria bersenjata  menyerang polisi di negara bagian Michoacan  di bagian barat Meksiko, Senin (14/6), sehingga menewaskan 10 pejabat polisi dan melukai beberapa polisi lainnya.

Beberapa pejabat dari kementerian keamanan umum Meksiko mmengatakan, serangan pada dini hari itu terjadi di kota Zitacuaro dan beberapa penyerang tewas dalam tembak-menembak tersebut.

"Dalam serangan itu, polisi federal balas menyerang, menewaskan beberapa penyerang, dan melukai beberapa lainnya," menurut keterangan pers seperti dikutip AFP.

Michoacan adalah markas besar kartel "La Familia" yang dikenal sebagai salah satu dari organisasi perdagangan narkoba paling mematikan di Meksiko.

Serangan itu terjadi ketika sejumlah pejabat polisi tak memakai pakaian seragam melakukan perjalanan dengan mobil melalui kota Zitacuaro ke ibukota Meksiko.

Setelah serangan itu, tentara dan polisi federal menutup tempat tersebut dan melancarkan pencarian atas para penyerang.

Menurut polisi, para penyerang  kabur dan  membawa anggota gerombolan yang mati dan terluka.

Serangan itu terjadi pada sekitar pukul 7.30 waktu setempat (pukul 12.30 GMT) dan diikuti dengan baku-tembak sengit dan bentrokan kecil lain di dekat tempat serangan terhadap polisi tersebut.

La Familia, yang dikatakan akan menjadi penghasil narkoba sintetis utama di Meksiko, telah melancarkan serangan mematikan terhadap polisi Juli tahun lalu yang menyebabkan tewasnya 16 pejabat.

Dalam serangan lainnya belum lama ini, kartel narkoba itu telah menculik 12 pejabat polisi federal, memenggal leher tawanan mereka sebelum membuang mayat mereka di sebuah jalan raya yang sibuk.

Michoacan adalah provinsi asal Presiden Felipe Calderon, dan di provinsi itu ia melancarkan tindakan kerasnya di seluruh negeri terhadap perdagangan narkoba, dengan mengerahkan sekitar 50.000 polisi di Meksiko hampir empat tahun lalu.

Upaya yang meningkat oleh pemerintah terhadap narkoba ilegal, yang dilancarkan pada Desember 2006, telah menimbulkan gelombang kekerasan yang telah mencabik Meksiko sejak itu, utamanya di perbatasan utaranya dengan AS, dan telah menyebabkan lebih dari 22.700 orang tewas sejauh ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement