Rabu 16 Jun 2010 13:29 WIB

Alasan Larangan Pakai Cadar Terus Dicari-cari

Rep: Ilyas/ Red: Endro Yuwanto
Cadar
Cadar

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Pemerintah Spanyol pada Selasa (15/6) mengungkapkan sisi positif pembatasan pakaian cadar di bangunan pemerintah. Sisi positif itu karena adanya kesamaan anggapan dengan negara-negara Eropa lainnya, yaitu pakaian cadar itu dianggap merendahkan kaum perempuan.

Menurut Menteri Kehakiman, Francisco Caamano, keberadaan cadar yang menutup seluruh tubuh perempuan yang dianggap merendahkan kaum perempuan tersebut akan diumumkan melalui rancangan undang-undang sebagai isu agama.

Francisco menambahkan, pakaian seperti cadar merupakan pakaian yang tidak cocok dengan martabat perempuan. Selain itu, kata dia, juga tidak cocok dengan cara identifikasi seseorang di tempat umum, seperti aula dan sekolah umum."Dalam keputusan saya, pakain itu boros untuk perempuan, dan memakai itu sama sekali tidak mencerminkan mandat agama,'' katanya.

Sementara itu, juru bicara Komisi Islam Spanyol, Mansur Escudero, mengatakan, memakai cadar tidak menyalahi nilai-nilai moral dan tindak penyerangan, tetapi kebanyakan pemakaian itu merupakan pilihan pribadi. Mengatur masalah tersebut dalam perundang-undangan adalah wujud perlawanan terhadap kebebasan rakyat.

Menurut Mansur, rancangan undang-undang tentang kebebasan beragama juga tidak bertentangan dengan simbol agama, seperti salib atau status lainnya di sebuah negara, termasuk bangunan seperti rumah sakit.

Pihak berwenang di beberapa negara Eropa telah memperdebatkan masalah aturan menggunakan pakaian, termasuk di antaranya cadar dan penutup seluruh tubuh lainnya.

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement