REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA--Tentara Polandia harus keluar dari Afghanistan sebelum 2013, kata Menteri Pertahanan, Bodan Klich, Selasa (16/6) malam. Para pejabat Afghanistan mulai tahun depan akan mengambil alih tanggung jawab untuk beberapa distrik tertentu di provinsi tenggara di Ghazni, tempat tentara Polandia saat ini beroperasi, kata Bodan, seperti yang dikutip kantor berita PAP.
Namun Klich menambahkan bahwa sebelum tentaranya cabut dari negara itu, pasukan internasional yang mendukung pemerintah Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, akan mengambil prakarsa dari Taliban. "Sangat ak bisa diterima bahwa musuh yang menyerang kami dibebaskan dari hukuman," katanya.
Klich mengatakan itu beberapa jam setelah tentara Polandia lainnya tewas di Afghanistan. "Prajurit Grzegorz Bukowski tewas dalam serangan roket di pangkalan Warrior. Dua prajurit lain mengalami cedera ringan," kata juru bicara militer, Piort Jaszczuk, kepada saluran berita komersil TVN24.
Kematian tersebut menjadikan 18 anggota tentara Polandia tewas di Afghanistan sejak Polandia menjadi bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO pada Maret 2002. Sebagai anggota NATO dan Uni Eropa, Polandia telah mengirimkan 2.500 tentara ke Afghanistan dan jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 2.600 pada akhir tahun ini.
Pasukan multinasional ISAF, yang diperkirakan 142.000 prajurit, juga akan ditingkatkan menjadi 150.000 orang pada Agustus depan. Perdana Menteri liberal Polandia, Donald Tusk, Sabtu, menyatakan dia ingin membahas strategi keluar Afghanistan pada konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO, November, di Lisabon.