Kamis 17 Jun 2010 00:04 WIB

Waduh..Seorang Pejabat Inggris Sebut Bahasa Prancis tak Berguna

Christ Bryant
Foto: telegraph.co.uk
Christ Bryant

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Seorang mantan pejabat kementrian luar negeri Inggris, menyebut bahasa Prancis yang dipelajari para siswa tak akan berguna. Mempelajari bahasa Mandarin atau Arab akan lebih bermanfaat.

Christ Bryant yang pernah menjabat sebagai duta besar Eropa pada masa pemerintahan Gordon Brown mengungkap hal tersebut dihadapan parlemen, menggarisbawahi penurunan nilai dari bahasa Prancis, yang secara tradisional menjadi bahasa asing pertama bagi siswa Inggris, seperti dilansir Telegraph, Selasa (15/6)

Pria yang kini sebagai orang kepercayaan di kementrian luar negeri itu juga menuturkan, generasi muda seharusnya dibimbing untuk mempelajari bahasa yang lebih bermanfaat untuk kepentingan bisnis.

"Kecuali kita memiliki cukup banyak orang yang berbicara bahasa asing modern, tak hanya bajasa asing modern yang tak berguna seperti bahasa Prancis," ujarnya di di hadapan parlemen.

Salah seorang  anggota parlemen memprotes hal tersebut seagai tindakan "menghina" negara tetangga.

"Saya sudah mengatakan hal ini pada pihak Prancis. Saya pikir mereka menyadari adanya masalah," kilah Bryant.

Bryant kemudian mempertahankan pendapatnya dengan mengungkap, bahasa Prancis telah menjadi bahasa yang sangat berguna bagi Inggris sebagai bahasa diplomatik, namun banyak hal yang sudah berubah dibanding 30-40 tahun lalu dan saat ini bahasa Prancis tak lagi berguna.

Dia menambahkan, saat ini bahasa yang sangat berpengaruh selain bahasa Inggris adalah bahasa Mandarin, Spanyol, Portugis dan Arab.

Sebuah data yang dirilis awal tahun ini menunjukkan, popularitas bahasa Prancis dan negara Eropa lain diantara sekolah menengah telah turun dan angka perolehan nilai juga mengalami penurunan.

Sebelum melepas kekuasaannya, pemerintah yang dikuasai oleh partai Buruh berjanji akan mengadakan penyesuaian terhadap bahasa asing yang dipelajari oleh siswa usia 7-11 tahun pada tahun 2011 nanti.

Pada bulan Januari, Menteri Pendidikan Inggris mengatakan, seluruh sekolah menengah akan memiliki pilihan untuk mempelajari bahasa mandarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement