Kamis 17 Jun 2010 05:37 WIB

Busyet, Satu Anggota Kongres AS Sarankan CEO British Petroleum Bunuh Diri!

Anggota Kongres AS dari Partai Republik, Joseph Cao, perwakilan Louisiana, dalam acara dengar pendapat dengan CEO British Petroleum.
Foto: THE HUFFINGTON POST
Anggota Kongres AS dari Partai Republik, Joseph Cao, perwakilan Louisiana, dalam acara dengar pendapat dengan CEO British Petroleum.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Kemarahan terhadap perusahaan minyak asal Inggris, British Petroleum (BP), atas lupaan minyak masif menyebar luas di kalangan anggota Konggres, Senator yang dikenal keras. Namun, anggota parlemen dari Partai Republik, Joseph Cao, membawa ke tingkat lebih lanjut ketika berlangsung acara dengar pendapat bertajuk masa depan energi Amerika, antara Konggres dengan eksekutif papan atas perusahaan minyak itu

Dalam dengar pendapat, anggota Kongres wakil distrik New York, Anthony Weiner telah melontarkan kalimat tajam menusuk kepada CEO BP, Lamar McKay. Sedangkan anggota Kongres lain dari Distrik Florida 1, Cliff Stearn menyeru Lamar untuk mengundurkan diri. Namun, Joseph menuntut pengorbanan lebih besar dari petinggi BP yang "dikepung" itu.

Joseph berkata,"Saudara Stearn meminta Tuan McKay untuk mundur. Di budaya Asia kami melakukan hal-hal secara berbeda. Pada era Samurai, kami hanya akan memberi anda sebuah belati dan meminta anda melakukan Hara-Kiri. Konstituen saya sedang berdebat tentang apa yang mereka inginkan untuk anda lakukan. Namun, seperti yang telah dikatakan, proses pembersihan sungguh diperlukan dari sikap rendah ini,"

Bagi pembaca yang tidak cukup akrab dengan penggunaan "belati" dan Hara-Kiri, maka yang dimaksud Joseph,  McKay diminta menghunjamkan pisau itu ke arah perut dan merobek hingga usus keluar sebab dianggap gagal mempertahankan kehormatan. Dengan demikian musibah yang disebabkan BP, dinilai Joseph, layak disikapi McKay dengan mengakhiri hidupnya.

Meski, sejumlah netter terkejut dengan pernyataan Joseph dalam dengar pendapat itu, tetap ada pihak yang secara halus menyepakati pernyataan sang politisi. Seorang bloger dan jurnalis dari Virginia AS, Dawn Van Ness, berkomentar, "Bila saja ini terjadi di Cina, kasus macam itu akan membuat pelaku dieksekusi. Ingat kasus susu bubuk beracun?".

sumber : The Huffington Post
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement