Jumat 18 Jun 2010 20:12 WIB

CEO British Petroleum Minta Maaf di Depan Kongres

Tony Hayward
Foto: AP
Tony Hayward

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Dengan stelan jas warna gelap, CEO British Petroleum, Tony Hayward hadir di depan Kongres Amerika Serikat. Ini adalah kali pertama ia hadir di sana. "Saya sangat, sangat, menyesal," katanya. "Aku hancur karena kecelakaan, benar-benar hancur. Dan aku merasakan penderitaan yang besar bagi orang-orang yang terkena dampaknya," ujarnya.

Ia seperti tahu, yang dihadapinya adalah orang-orang yang marah. Maka ia mengatur intonasi suaranya, dan menyampaikan bantahan bahwa dia "bukan seorang insinyur semen" "bukan seorang peneliti oseanografi", dan orang di balik kaca pembesar dengan tenang.

Duduk sendirian di meja saksi lama 59 hari setelah bencana terjadi, ia kadang terbata-bata tetapi tidak pernah benar-benar goyah. Ia menyatakan tak biasa berspekulasi. Dia juga tak terlibat dalam keputusan menyangkut hal-hal teknis.

Namun sikap tenangnya justru makin memancing emosi beberapa anggota Kongres. "Saya duduk di sini berpikir saya bisa menjadi CEO sebuah perusahaan minyak. Saya mendengarnya membayar sedikit lebih baik daripada menjadi anggota Kongres. Karena saya telah melihat Anda di depan komite ini, dan Anda tidak dapat memberi kami banyak informasi tentang apa pun di sini, "kata Perwakilan dari Partai Demokrat, Mike Doyle.

Anggota Kongres lain, Bruce Braley menyindir dengan bertanya apakah kendala bahasa Yang membuat Kongres dan BP beda pandangan. "Saya menyadari bahwa kita berbicara dalam bahasa yang sama, tapi itu tidak selalu bahasa yang sama, ketika kita berbicara bahasa Inggris di Amerika Serikat dan Inggris di Great Britain."

Di luar gedung, ribuan pengunjunk rasa menghadap Hayward. Seorang pengunjuk rasa sedih melompat dari kerumunan, melambaikan tangannya yang menghitam dan berseru: "Anda harus dihukum, Tony ... Anda perlu pergi ke penjara! Aktivis yang belakangan diketahui bernama Diane Wilson itu kini tengah dimintai keterangan polisi. Dia adalah keluarga nelayan generasi keempat di Teluk Meksiko.

Seperti diketahui, kilang lepas pantai di Teluk Meksiko yang dikelola BP meledak dan menyebabkan pencemaran hebat di wilayah itu. Menurut banyak sumber, ini adalah pencemaran laut terburuk dalam sejarah.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement