Sabtu 19 Jun 2010 03:02 WIB

Tolak Integrasi, Puluhan Yahudi Ortodoks Israel Dipenjara

Demonstasi Yahudi Ultra Ortodoks
Foto: Haaretz
Demonstasi Yahudi Ultra Ortodoks

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM--Tudingan rasisme dalam tubuh Yahudi barangkali ada benarnya. Puluhan warga Yahudi Ortodoks di Tepi Barat ditangkapi polisi Israel dalam sebuah aksi unjuk rasa besar-besaran di wilayah itu.  Mereka memprotes keputusan Mahkamah Agung Israel tentang integrasi sekolah, di mana siswa Yahudi tanpa melihat warna kulit dan aliran, akan digabung dalam satu sekolah.

Para pengunjuk rasa, sebagian besar Yahudi keturunan Eropa atau Ashkenazis, menolak menyekolahkan anak perempuan mereka di sekolah yang mencampurkan mereka dengan yahudi keturunan Arab atau dikenal sebagai Sephardis. Alasan mereka, Sephardis mempunyai aliran dan tradisi yang berbeda.

Sehari sebelumnya, sekitar 100 ribu Yahudi ultra-Ortodoks  berkumpul di Yerusalem pada hari Kamis memprotes keputusan MA. Demo itu berakhir rusuh dan puluhan orang ditangkap.

Hari ini, sekitar 22 wanita beserta anak-anak mereka mendemo kantor kepolisian menuntut pembebasan suami mereka. "Mereka hanya memperjuangkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak Yahudi," ujarnya. Media Israel mengatakan bahwa beberapa di antara mereka tengah hamil, sementara yang lain memiliki anak-anak dengan kebutuhan khu sekuler.

Namun permintaan mereka tidak diindahkan polisi. "Kami masih akan menunggu keputusan pengadilan sebelum mengambil tindakan apapun," kata juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, kepada wartawan.

sumber : Haaretz/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement