Sabtu 19 Jun 2010 07:22 WIB

Penjara Malaysia jadi Sorotan PBB

ilustrasi
Foto: .
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Malaysia dituding tidak manusiawi dalam memperlakukan tahanan. Investigasi yang dilakukan tim Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan ditemukan penyalahgunaan dan penyiksaan terhadap para tahanan dalam tahanan polisi.

Dalam misi dua minggu di negara Asia Tenggara, tim Kelompok Kerja untuk Penahanan Sewenang-Wenang, sebuah tim di bawah Badan HAM PBB, mewawancarai hampir seluruh tahananan dalam rutan kepolisian. Hampir seluruh tahanan mengaku mengalami penyiksaan agar mereka mau buka mulut dalam tahanan.

"Beberapa mengindikasikan bahwa mereka telah dipukuli dengan senjata atau alat. Lebih banyak orang yang meninju, menendang atau diguyur air kotoragar mengaku," ujar El Hadji Malick Sow, ketua kelompok pelapor, pada wartawan.

Ia menyatakan, banyak tahanan tidak diberitahu tentang hak mereka untuk berkonsultasi dengan pengacara atau bahkan menghubungi keluarga mereka. "(Penyiksaan) tidak selalu kekerasan fisik, ada yang diadakan di ruangan kecil tanpa akses ke makanan," katanya.

Selain mereview soal perlakuan terhadap tahanan, tim ini juga mendesak Malaysia untuk menghapuskan hukum keamanan preventif, termasuk Internal Security Act (ISA) yang kontroversial  yang memungkinkan untuk penahanan tanpa batas.

ISA, yang merupakan warisan era kolonial Inggris, pada awalnya ditujukan untuk pemberontak komunis. Namun kini, UU itu digunakan untuk melawan terorisme dan "membungkam" lawan-lawan politik penguasa. Kelompok hak asasi mengatakan saat ini ada 15 orang ditahan di bawah ISA setelah sejumlah besar dibebaskan sebagai bagian dari agenda reformasi Perdana Menteri Najib Razak ketika dia mengambil alih kekuasaan pada April tahun lalu. "Kami merekomendasikan kepada pemerintah agar undang-undang untuk dihapuskan," kata Sow.

sumber : TST
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement