REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan kepada utusan AS George Mitchell, Jumat, Washington harus menekan Israel agar mencabut blokadenya atas Jalur Gaza. "Selama pertemuan Presiden Abbas menekankan pentingnya upaya terus-menerus AS agar blokade Gaza diakhiri sepenuhnya," kata juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, kepada AFP setelah pertemuan di Ramallah, ibukota politik wilayah pendudukan Tepi Barat.
Ia menekankan bahwa pencabutan blokade akan mendorong dimulainya lagi negosiasi langsung antara Israel dan Palestina yang terhenti ketika Israel meluncurkan ofensif 22 hari di Gaza pada Desember 2008.
Mitchell menengahi perundingan tidak langsung dan bertindak sebagai perantara sejak pembicaraan dimulai pada Mei.
Abbas mengutuk blokade itu dan menyebutnya sebagai "hukuman kolektif" terhadap 1,5 juta warga Jalur Gaza dan menganggap langkah pengenduran yang diumumkan Israel pekan ini tidak cukup, kata perunding Palestina Saeb Erakat.Mitchell bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis dan dijadwalkan berada di Mesir, Sabtu, untuk berunding dengan para pemimpin negara tersebut.
Israel menyulut amarah dunia ketika pasukannya membunuh sembilan aktivis Turki selama penyerbuan terhadap kapal bantuan pada Senin pagi (31/5). Hubungan Israel-Turki terperosok ke tingkat terendah sejak kedua negara itu mencapai kemitraan strategis pada 1990-an.
Setelah serangan itu, Mesir, yang mencapai perdamaian dengan Israel pada 1979, membuka perbatasan Rafah-nya untuk mengizinkan konvoi bantuan memasuki wilayah Gaza -- kalangan luas melihatnya sebagai upaya untuk menangkal kecaman-kecaman atas peranan Mesir dalam blokade itu. Kairo, yang berkoordinasi dengan Israel, hanya mengizinkan penyeberangan terbatas di perbatasannya sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007.
Kekerasan parah dalam penyerbuan menjelang fajar Senin (31/5) oleh pasukan Israel terjadi di kapal Turki, Mavi Marmara, yang memimpin armada kapal bantuan menuju Gaza. Israel berkilah bahwa penumpang-penumpang kapal itu menyerang pasukan, namun penyelenggara armada kapal itu menyatakan bahwa pasukan Israel mulai melepaskan tembakan begitu mereka mendarat.
Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Jalur Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya. Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir. Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.
Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel tewas selama perang itu. Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.