REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--Pencemaran air di Bangladesh kian memprihatinkan. Tiap hari, puluhan orang di negara itu telah terpapar racun arsenik dari air tanah yang terkontaminasi, menempatkan mereka pada risiko kematian dini. Para peneliti Amerika Serikat menyatakan, lebih dari 20 persen kematian atau 12 ribu orang pertahun meninggal akibat keracunan arsenik air yang diminumnya dalam 10 tahun terakhir.
'Puluhan juta orang di sana memiliki resiko tinggi kematian dini. Sesuatu yang perlu dilakukan segera untuk mengurangi risiko arsenik untuk populasi ini dan menemukan alternatif sumber air minum yang aman," kata Dr Habibul Ahsan dari Universitas Chicago Medical Center,dalam studinya.
Arsenik dapat menyebabkan kanker. Zat ini juga bisa secara cepat atau lambat meracuni hati, kulit, ginjal, dan sistem kardiovaskular.
Ahsan mengatakan wilayah India Benggala Barat, Argentina, Chile dan bagian Meksiko dan AS negara bagian Nevada, New Mexico, dan New Hampshire, juga memiliki daerah di mana air tanah dari sumur juga terkontaminasi arsenik. Namun, kadarnya tak sebanyak bangladesh.
Tim Dr Ahsan memperkirakan sebanyak 77 juta orang, atau setengah penduduk Bangladesh, telah terpapar racun sejak instalasi pompa tangan dipasang di sumur untuk memanfaatkan air tanah di negara Asia Selatan sejak tahun 1970-an.