Senin 21 Jun 2010 20:51 WIB

Sebanyak 132 Warga Tewas dalam Banjir Besar di Cina

Rep: c32/ Red: Ririn Sjafriani

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Pemerintah Cina Selatan mengatakan luapan sungai utama di wilayah tersebut memicu banjir besar yang menewaskan 132 warga setempat.

Serta membuat 860 ribu warga meninggalkan kediaman mereka, jumlah korban tewas diperkirakan meningkat sementara puluhan warga masih dinyatakan hilang.

Departemen Sumber Daya Air mengatakan dalam siaran berita lebih dari 10 juta orang menjadi korban hujan lebat sejak 13 Juni 2010 termasuk korban terluka, terdampar atau telah menderita kerugian materi.

Jumlah korban tewas pada Sabtu (19/6) bertambah 90 orang, jumlah pengungsi berkurang pada hari sebelumnya yaitu 1,4 juta, sedangkan 86 orang lainnya masih belum ditemukan.

Setiap tahun di sepanjang Sungai Yangtze selalu mengalami banjir, tetapi banjir tahun ini dinilai paling parah sebab menyebar di sembilan provinsi dan wilayah selatan serta disepanjang pantai timur.

Kementrian mengatakan kerugian rumah yang hancur dan kerugian ekonomi akibat banjir mencapai 14 miliar yuan.

Biro Meteorologi China memperkirakan badai lainnya akan terjadi pada Ahad (20/6) sore hingga Senin (21/6).

Gelombang air telah dinyatakan masuk dalam level aman pada beberapa sungai termasuk Sungai Pearl di jantung pusat kekuatan industri Cina Guangdong. Kekuatan badai telah meruntuhkan waduk, sungai meluap, tanah longsor, dan menyebabkan listrik padam dan jalan rusak.

Banjir ini mengikuti kekeringan terburuk dalam satu abad untuk provinsi-provinsi selatan dan wilayah Yunnan, Guizhou dan Guangxi. Menyebabkan jutaan warga tanpa air minum dan menghancurkan lebih dari 12 juta hektar tanaman.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement