Selasa 22 Jun 2010 05:23 WIB

Iran Larang Masuk Dua Pemeriksa IAEA

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad meninjau fasilitas reaktor nuklir milik negaranya
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad meninjau fasilitas reaktor nuklir milik negaranya

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Iran melarang dua pemeriksa Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memasuki negaranya. Ketua Organisasi Tenaga Atom Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan kedua orang itu dianggap sebagai orang-orang yang tidak diinginkan kehadirannya karena menyetujui sebuah laporan yang tidak benar oleh IAEA tentang kegiatan nuklir Iran.

Salehi tidak menyebut nama kedua pemeriksa itu atau memberikan rincian menyangkut unsur-unsur laporan yang disebutkannya tidak akurat tersebut. Dalam sebuah laporan akhir Mei, IAEA mengatakan Iran sedang mempersiapkan peralatan tambahan untuk memperkaya uranium pada tingkat yang lebih tinggi dan terus menyimpan bahan nuklir.

Laporan setebal sembilan halaman itu menunjukkan Iran terus melakukan kegiatan pengayaan uranium pada tingkat yang lebih tinggi dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan IAEA tentang kemungkinan dimensi militer bagi kegiatan nuklirnya serta menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan kegiatan-kegiatan yang terselubung.

Washington, yang mendorong diberlakukannya sanksi-sanksi baru PBB, pada saat itu mengatakan laporan IAEA menegaskan penolakan Iran untuk memenuhi syarat-syarat internasional yang diperlukan bagi kemungkinan dilakukan perundingan-perundingan. Iran menanggapi dengan marah pada saksi-sanksi terbaru itu, dengan para anggota parlemen memperingatkan kemungkinan penurunan hubungan dengan IAEA yang berpusat di Wina itu.

''Laporan mereka sama sekali tidak benar. Kami minta mereka tidak mengirim dua pemeriksa ini ke Iran dan menggantikan dengan dua orang lainnya,'' pinta Salehi. ''Jika seorang pemeriksa membuat satu laporan bertentangan dengan fakta yang ada, kami memiliki hak mengajukan protes.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement