REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH--Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, Senin (21/6) mengatakan perang sipil yang berakhir sekitar dua dasawarsa lalu telah meninggalkan lebih dari 90.000 orang cacat dan sekitar 300.000 anak di bawah ketergantungan negara. Perang Sipil tersebut juga telah mengkudeta Pangeran Norodom Sihanouk pada 1970.
Dalam pidato memperingati ulang tahun ketiga Hari Veteran Kamboja, Hun Sen mengatakan, pemerintahnya akan membantu orang-orang tersebut dalam mencukupi kebutuhan harian mereka.
Dia mengatakan, bahwa dia atas nama presiden Perhimpunan Veteran Kamboja (CVA), bersama dengan isteri dan beberapa dermawan lainnya telah membangun hampir 400 rumah untuk para veteran penderita cacat itu.
Pada saat berbicara mengenai para penderita kesulitan ini, Hun Sen mengatakan bahwa CVA telah melakukan kerjasama dengan baik dengan rekan-rekannya di seluruh ASEAN. Dia menjelaskan bahwa CVA diakui sebagai anggota penuh Perhimpunan Veteran ASEAN pada 26 April 2010. dalam pidatonya, Hun Sen sangat menghargai para veteran yang telah banyak memberikan pengorbanan kepada bangsa dan negaranya.