REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD--Rangkaian serangan bom menewaskan sembilan warga Irak termasuk dua pemimpin milisi Sunni yang telah berjuang dengan Al-Qaida, Selas (23/6).

Tindakan kekerasan pemboman itu terjadi pada Selasa (23/6) pagi di tepi jalan bekas kubu pemberontakan Baghdad, Sunni Dora. Bom tersebut ditujukan pada iringan mobil Departemen Perhubungan, bom tersebut menewaskan dua orang pejabat.

Polisi mengatakan korban luka sebanyak delapan orang dan dua warga lainnya tewas.

Beberapa jam kemudian, ledakan lain menewaskan seorang kritikus al-Qaida vokal saat ia mengemudi mobil di Fallujah, sekitar 40 mil (65 kilometer) barat Baghdad.

Baghdad telah melihat meningkatnya serangkaian pemboman sejak Agustus yang menewaskan ratusan orang dan mengangkat pertanyaan mengenai kesiapan aparat keamanan di Irak untuk mengambil alih dari Amerika.

Kemarahan terhadap pemerintah juga telah meningkat, sebagai pejabat terus gentar atas penamaan pemimpin berikutnya Irak tengah pelayanan publik sangat kurang.

Protes terhadap kekurangan listrik di Irak selatan pun berlanjut pada Selasa 923/6), mendorong Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki berjanji untuk membuat daya listrik sebagai prioritas utama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika