REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Aksi mogok awak penerbangan terjadi lagi di Eropa dan kini giliran petugas pengontrol lalu lintas udara di Prancis yang mogok. Badan Penerbangan Sipil Prancis (DGAC) menghimbau seluruh maskapai penerbangan untuk mengurangi lalu lintas armada pesawatnya yang melintas di ruang udara Perancis pada Kamis (24/6).
Aksi mogok besar-besaran pekerja di Prancis juga diikuti oleh petugas penjaga lalu lintas udara negara tersebut yang diperkirakan akan berdampak pada layanan di bandara-bandara Prancis. Aksi mogok ini dilakukan untyuk memprotes program reformasi pensiun yang tengah dikaji pemerintah. "Pekerja sektor publik dan beberapa karyawan swasta maskapai penerbangan Air France diyakini ikut ambil bagian," demikian keterangan DGAC, Rabu (23/6).
Sementara itu maskapai terbesar Perancis, Air France, menyatakan, aksi mogok yang dilakukan juga oleh beberapa karyawannya tidak berdampak pada seluruh penerbangannya. Hanya penerbangan jarak pendek dan menengah saja yang rencananya akan terkena dampak.
DGAC menyatakan, pihaknya meminta maskapai penerbangan untuk mengurangi 15 persen dari lalu lintas penerbangan rutinnya. Pengurangan itu diminta DGAC untuk dilakukan khususnya di dua bandar udara utama Prancis, Bandara Charles de Gaulle dan Orly.
Pada saat yang sama serikat-serikat buruh utama di Prancis kencang menyerukan dilakukannya aksi mogok secara besar-besaran terhadap rencana pemerintah Perancis menaikan usia pensiun dari 60 menjadi 62 tahun tersebut.