Jumat 25 Jun 2010 05:28 WIB

Tumpahan Minyak Membuat Rating Obama Terjun Bebas

Barack Obama
Foto: AP
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Peringkat kinerja Presiden Barack Obama telah turun ke level terendah sebagai presiden Amerika yang dinilai mulai kurang percaya diri dalam kepemimpinannya. Jajak pendapat Wall Street Journal/NBC News, yang dipublikasikan pada hari Rabu menunjukkan rating Obama merosot turun 5 poin dari awal bulan lalu. Untuk pertama kalinya dalam survei, hanya 48 persen mengatakan bahwa mereka setuju kinerja kerja Obama. Sisanya, atau sebagian besar responden, 62 persen, mengatakan negara itu berada di jalur yang salah.

Empat puluh sembilan persen dari responden menilai Obama positif pada "kualitas kepemimpinan yang kuat," turun dari 70 persen ketika ia menjadi presiden dan turun 8 poin sejak Januari.

Jajak pendapat juga menunjukkan kekhawatiran atas tumpahan minyak BP di Teluk Meksiko dan sangsi atas kemampuan Obama menangani bencana lingkungan yang telah menutup daerah nelayan yang semula makmur menjadi sangat tercemar dan kotor.

Dalam dua bulan sejak tumpahan dimulai, Obama telah melakukan empat kunjungan ke Teluk dan mendesak BP untuk menyetujui pembayaran ganti rugi senilai 20 miliar dolar AS.

Setengah dari responden jajak pendapat mengatakan bahwa mereka menolak penanganan tumpahan minyak gaya Obama, termasuk satu dari empat Demokrat. Empat puluh persen dari responden menilai dirinya secara positif pada "kemampuan Obama untuk menangani krisis," turun 11 poin sejak Januari.

Tumpahan minyak juga mengubah sikap Amerika tentang pengeboran lepas pantai berdasar jajak pendapat itu. Pada bulan Mei, 60 persen responden mengatakan mereka lebih mendukung pengeboran lepas pantai di lepas pantai AS. Dalam jajak pendapat kali ini, dukungan merosot ke 53 persen dan hampir dua-pertiga responden mengatakan mereka ingin lebih memperketat peraturan bagi perusahaan minyak.

Jajak pendapat ini diikuti 1.000 orang responden dan dilakukan pada 17-21 Juni. Penelitian memiliki margin kesalahan plus-minus 3,1 poin persentase.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement