REPUBLIKA.CO.ID,MADRID--Mestinya, pemerintah tak pandang bulu ketika memburu pengemplang pajak. Tak peduli orang kaya, kalau memang bersalah mesti dihukum.
Itulah sikap yang diperlihatkan pemerintah Spanyol. Otoritas setempat kini sedang menyelidiki sekitar 3.000 rekening bank rahasia di Swiss milik warganya yang kemungkinan belum membayar pajak. Menteri Keuangan Spanyol, Elena Salgado, telah meminta semua pemilik rekening untuk menjelaskan asal-usul uangnya yang disimpan di bank itu dan status pembayaran pajaknya. ''Mereka tahu bahwa kita sekarang kerap memerangi pengemplang pajak,'' katanya, Kamis waktu setempat.
Elena menolak menyebutkan nilai simpanan yang ada di rekening tersebut. Tetapi harian bisnis Expansion memperkirakan rekening milik orang-orang kaya Spanyol itu menampung uang sekitar 6 miliar euro atau 7,4 miliar dolar AS.
Pemerintah Spanyol menerima rincian rekening itu dari pihak berwenang Prancis. Pada Januari 2009, otoritas Prancis menyita data nasabah yang dicuri dari Bank HSBC cabang Jenewa oleh mantan karyawannya. Elena mengatakan, Spanyol mengejar kembali sekitar 35 miliar euro dari penipu pajak beberapa tahun terakhir. ''Kami meningkatkan upaya mengejar penipuan pajak,'' katanya.
Sayangnya sikap keras itu hanya terjadi di Spanyol, bukan di Indonesia. Di sini, mampukah pemerintah bersikap keras serupa? Seandainya bisa, bisa dibayangkan berapa triliun rupiah uang negara yang bisa diselamatkan. Seorang Gayus H Tambunan saja yang membantu kecurangan pembayar pajak mampu mempunyai uang hasil sogokan senilai Rp 100 miliar, apalagi pejabat kakap lainnya. Belum lagi uang pajak yang dikemplang pengusahanya.