Ahad 27 Jun 2010 02:41 WIB

Gaza Krisis Listrik, Rumah Sakit Terancam Lumpuh

Red: irf
Pasokan listrik di Jalur Gaza berkurang 60 persen. Rumah sakit di wilayah ini pun menghadapi situasi sangat sulit.
Foto: ap
Pasokan listrik di Jalur Gaza berkurang 60 persen. Rumah sakit di wilayah ini pun menghadapi situasi sangat sulit.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Stasiun listrik di Gaza berhenti beroperasi sejak kemarin Jumat (25/6) akibat kehabisan bahan bakar sehingga listrik terputus. Direktur umum untuk hubungan dan media di perusahaan listrik Jamal Dardasawi menegaskan dalam penyataan resminya yang diterima Infopalestina bahwa dengan terhentinya operasional stasiun pembangkit listrik maka Gaza akan hidup dengan krisis listrik.

Penutupan stasiun pembangkit tersebut menjadikan pasokan listrik di Gaza akan berkurang hingga 60 persen. Ia menegaskan, program yang dijalankan untuk mengatasi krisis ini disesuaikan dengan perkembangan situasi terbaru dengan cara 6 jam listrik dihidupkan, berbanding 12 jam tanpa listrik di seluruh distrik di Gaza tanpa kecuali. Ini didasarkan kepada ketersediaan listrik yang dipasok oleh Mesir yang berasal dari Israel juga.

Jamal mengingatkan imbas krisis kemanusiaan akibat situasi ini terutama setelah meningkatnya suhu panas. Sebab ini akan berimbas negatif kepada seluruh sektor perdagangan, industri, layanan umum, sekolah dan rumah sakit, juga terhadap layanan air bersih untuk rumah tangga.

Jamal meminta semua pihak untuk bertanggung jawab menyelesaikan masalah ini segera. Ia meminta kepada Liga Arab untuk bergerak cepat memberikan pendanaan bagi bahan bakar yang semestinya bagi stasiun pembangkit listrik di Gaza.

sumber : infopalestina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement