REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO--Para pengunjuk rasa, yang telah menjadi ciri khas pertemuan global, berhadapan dengan polisi dalam aksi demo berakhir kerusuhan di pusat kota Toronto. Polisi menangkap sedikitnya 180 pengunjuk rasa di luar Sabtu KTT G-20. Polisi dibuat 32 penangkapan pada hari Jumat, kata April DeQuanne unit keamanan pertemuan puncak.
Tidak ada cedera utama telah dilaporkan. "Polisi telah menggunakan gas air mata dan semprotan merica pada pengunjuk rasa individu, tetapi tidak untuk pengunjuk rasa kelompok," ujarnya.
Jumlah pengunjuk rasa tak sebanyak yang diperkirakan. Hal ini disebabkan karena lokasi pertemuan diadakan di beberapa tempat terpisah, dan beberapa sebelumnya demonstrasi di kota-kota lain. Tapi massa yang marah memecahkan jendela beberapa perusahaan, termasuk bank dan gerai Starbucks, dan setidaknya dua mobil polisi terbakar.
Walikota Toronto, David Miller, dalam konferensi pers menyatakan penanganan demonstran dilakukan secara profesional. "Mereka penjahat yang datang ke Toronto sengaja untuk melanggar hukum."
Wartawan Reuters mengatakan, polisi menggunakan trik dengan memecah kelompok dan menggiring individu keluar dari kelompoknya. Sementara itu, polisi di atas kuda bergerak di sekitar arena, menggiring kelompok melalui taman tempat protes dimulai sekitar enam jam sebelumnya.
Kanada telah menganggarkan lebih dari 970 juta dolar AS untuk keamanan selama KTT G 8 dan G 20.