REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Profesionalisme tak mengenal batas negara dan etnis. Menteri Komisi Pengawasan dan Pengelolaan Aset Negara Cina, Li Rongrong, kemarin (28/6) di Beijing mengungkapkan, tahun ini Tiongkok akan terus merekrut eksekutif senior dari seluruh dunia untuk perusahaan milik pemerintah pusat.
Dewasa ini, tercatat 24 perusahaan milik pemerintah pusat masuk ke dalam jajaran 500 besar dunia. "Hingga tahun 2020, perusahaan milik pemerintah berencana menambah 400 persen jumlah tenaga ahli kaliber dunia," ujarnya. Saat ini, jumlah tenaga ahli profesional itu di atas 7.500 orang.
Hal senada dilakukan beberapa pemerintah provinsi di negara itu. Pekan perintisan usaha bagi mahasiswa Cina yang belajar di luar negeri dibuka di kota Dalian hari ini (29/6). Sekitar 1.500 mahasiswa Cina yang belajar di luar negeri pulang kampung untuk menyukseskannya. Sebanyak 25 provinsi, kota, dan daerah otonom di Cina menawarkan lebih 8.000 kesempatan kerja bagi mahasiswa mereka yang kini berserakan di seluruh dunia melalui situs internet.
Untuk lowongan-lowongan kerja itu, mereka mencari kira-kira 85 persen putra bangsa yang kini masih berada di luar negeri untuk berkiprah di negeri sendiri. Mereka yang dipanggil pulang terutama yang menyandang gelar S2, S3, pelopor riset dan pengembangan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
