Kamis 01 Jul 2010 08:28 WIB

Gedung Parlemen Palestina Diupayakan Bisa Dibangun Lagi

Rep: nur hasan murtiaji, dari Damaskus, Suriah/ Red: irf
Gedung Parlemen Palestina yang hancur dibom Israel
Gedung Parlemen Palestina yang hancur dibom Israel

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Parlemen Indonesia sedang menggalang dukungan bagi pembangunan kembali gedung parlemen Palestina di Jalur Gaza yang hancur dibom Israel dalam perang Desember 2008-Januari 2009. Penggalangan dukungan itu dilakukan dalam Pertemuan Darurat Parlemen Negara-negara Anggota Organisasi Konferensi Islam (PUIC) di Damaskus, Suriah, yang digelar Rabu (30/6).

Ketua DPR RI, Marzuki Alie, yang juga menjabat Wakil Ketua PUIC, mengatakan, akan mengajak para peserta anggota PUIC yang terdiri dari 57 negara untuk memberi bantuan membangun kembali gedung parlemen. "Ini mendapat dukungan dari beberapa peserta yang hadir. Saya telah berbicara dengan Ketua Parlemen Turki, Mehmet Ali Sahin, yang meminta agar usulan itu dibuat langkah yang lebih konkret," kata Marzuki di sela-sela pertemuan.

Selain Turki, akan dijajaki pula dalam forum lobi agar Mesir, Suriah, dan Iran mendukung usulan pembangunan kembali gedung parlemen Palestina. "Bahkan kalau bisa ini akan kita dorong dijadikan salah satu isi resolusi PUIC," jelas Marzuki. Usulan resolusi lain yang akan didorong adalah rekomendasi agar parlemen anggota PUIC berkunjung ke Gaza. Kunjungan itu untuk melihat langsung bagaimana penderitaan rakyat Gaza setelah tiga tahun berada dalam isolasi Israel.

Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP), Hidayat Nur Wahid, yang juga menjadi anggota delegasi PUIC, menambahkan, usulan pembangunan gedung parlemen itu penting diperjuangkan dan direalisasikan. Secara personal, Hidayat mengaku telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah peserta negara lain, yang menyatakan dukungan, termasuk mengundang mereka masuk ke Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement