Jumat 02 Jul 2010 06:15 WIB

Kamboja Mulai Pompa Minyak Pada 2012

REPUBLIKA.CO.ID,  PNOHM PENH--Kamboja, Kamis (1/7), mengatakan, negara akan segera mulai memompa minyak untuk pertama kalinya pada Desember 2012 untuk memanfaatkan potensi cadangan lepas pantai. Wakil Perdana Menteri, Sok An, yang juga ketua Otoritas Minyak Nasional Kamboja, mengatakan penurunan "pertama produksi minyak" akan dimulai dalam dua tahun.

Kamboja merayakan diri sebagai negara minyak berikutnya Asia Tenggara, setelah negara itu menemukan minyak di kawasan itu pada 2005. Tapi, produksi terhenti di tengah perselisihan antara pemerintah dan raksasa energi AS Chevron atas pembagian penghasilan.

Perdana Menteri Hun Sen memperingatkan perusahaan minyak pada April bahwa ia akan mengakhiri kontrak jika ladang lepas pantai itu belum mulai memompa pada akhir 2012. Negara ini masih diperkirakan memiliki ratusan juta barel minyak mentah dan tiga kali banyak gas alam.

Tapi masih belum jelas berapa banyak sebenarnya yang dapat dipulihkan, atau jika potensi pendapatan akan digunakan untuk manfaat Kamboja. Perdana menteri telah memperingatkan "sangat prematur" untuk memperkirakan berapa banyak cadangan minyak di bawah laut.

Tahun lalu, sebuah laporan oleh pengawas korupsi yang berbasis di London Global Witness mengkritik Chevron karena gagal untuk mengungkapkan jumlah uang yang diduga dibayar untuk mengamankan hak untuk pengeboran minyak lepas pantai Kamboja. Laporan, yang disebut "Negara Untuk Dijual", mengatakan pendapatan dari minyak Kamboja dan kekayaan mineral "terancam oleh korupsi tingkat tinggi sekaligus perlindungan nepotisme" dalam mengalokasikan dan mengelola aset. Hun Sen telah berulang kali menolak tuduhan tersebut.

sumber : Ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement