REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Jumat (2/7), mengatakan, tiga pekerja bantuan internasional tewas dalam serangan Taliban terhadap badan bantuan Amerika Serikat di Afghanistan utara. Menurut dia, sebanyak 20 orang lainnya cedera ketika gerilyawan menyerang badan bantuan AS, Development Alternatives Inc (DAI) itu di Kota Kunduz pada Jumat menjelang fajar.
Serangan, yang diklaim oleh Taliban, dilakukan oleh tentara bayaran asing yang tidak ingin melihat rakyat Afghanistan mencapai kehidupan yang lebih baik," kata Karzai dalam satu pernyataan, merujuk pada serangan mematikan itu. Seorang pejabat Kedutaan Besar AS di Kabul mengatakan korban tewas itu termasuk seorang penjaga keamanan Jerman.
Korban tewas lainnya kemungkinan seorang warga Filipina, namun sejauh ini belum ada konfirmasi. Sedikitnya empat pengebom bunuh diri melancarkan serangan itu, dua dari mereka meledakkan rompi bom, kata Gubernur Kunduz, Mohammad Omar kepada AFP.
"Penyerang bunuh diri pertama meledakkan bom di jalan masuk ke kompleks DAI dan bom kedua meledak di dalam kompleks tersebut. Dua dari penyerang bunuh diri itu tewas ditembak pasukan keamanan sebelum melancarkan aksinya. Sejumlah besar polisi telah mengepung kompleks itu, dan tembakan-tembakan senjata dapat didengar dari dalam kompleks, demikian wartawan AFP yang berada di kompleks itu melaporkan.
Badan batuan DAI merupakan mitra kerja sama Badan Bantuan AS, USAID. Gerilyawan Taliban belakangan ini melancarkan serangan mematikan dengan sasaran tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sekutu-sekutunya.