REPUBLIKA.CO.ID, Rusia menolak berulang kali permintaan menlu Zionis, Evigdor Lieberman yang akan membuat pusat kebudayaan di salah satu kota Rusia, karena khawatir akan dijadikan tempat spionase oleh Israel.
Penolakan ini dilakukan ditengah kejahatan yang berturut-turut Mossad di sejumlah negara, seperti penggunaan paspor palsu dalam operasi pembunuhan terhada[ pemimpin gerakan Hamas, Mahmud Al-Mabhuh.
Sumber Haaretz Zionis menyebutkan, Lieberman berupaya untuk mendapatkan izin dari Rusia agar dapat membangun pusat kebudayaan Zionis di Novosibirsk, kota besar ketiga di Rusia.
Berulang kali, Lierberman mengajukan hal ini kepada teman sejawatnya, Sergey Lavrov. Ia berjanji pusat kepudayaan tersebut tidak akan melibatkan dipakai kegiatan spionase di Rusia.
Padahal sebelumnya, Zionis telah melakukan aksi spionase hingga jatuhnya pemerintan Uni Soviet. Merekapun telah mendorong fraksi-fraksi Yahudi di Rusia untuk berimigrasi ke Israel.