REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO dalam satu pernyataan pers pada Sabtu mengkonfirmasi bahwa pasukan membunuh dua warga sipil termasuk seorang wanita dalam operasi di provinsi Kandahar, Afghanistan Selatan.
"Saat operasi pengejaran gerilyawan Taliban di Kandahar yang dilakukan bersama oleh pasukan Afghanistan dan pasukan ISAF, secara tidak sengaja pasukannya menembak mati dua warga sipil termasuk seorang perempuan, dan mencederai seorang lainnya," kata pernyataan pers tersebut.
Menurut ISAF, saat melancarkan serangan di kawasan Amin Kalacheh, provinsi Kandahar, tempat kelahiran Taliban, seorang komandan Taliban ditangkap, dan seorang gerilyawan tewas, dan seorang lagi cedera.
"Pasukan Afghanistan dan koalisi menyesalkan kejadian yang menelan korban warga sipil tersebut. Insiden itu biasa terjadi karena para gerilyawan melakukan aktivitas di tengah masyarakat setempat," katanya.
Pernyataan pers ISAF itu tidak memberikan tanggal dan tempat insiden itu terjadi.
"Kami menganggap insiden ini sangat serius, dan kami tetap berkomitmen untuk melindungi rakyat Afghanistan, dan berusaha sedapat mungkin menghindari korban dari warga sipil," kata Jurubicara Komando Gabungan ISAF, Kapten Jane Cambell dalam satu pernyataan.
Korban jiwa dari warga sipil itu dilaporkan oleh NATO sehari menjelang kedatangan Jenderal David Petraeus untuk mengambil alih Komando NATO di Afghanistan.
Jenderal Petraeus diambil sumpah oleh Presiden AS Barack Obama pekan lalu menggantikan Jenderal Stanley McChrystal.
Petraeus telah berjanji untuk menghindari korban warga sipil dalam prioritas tugasnya di negara bergolak itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Kandahar, Sardar Mohammad Zazai, mengatakan pasukan NATO dalam operasi di Distrik Daman pada Jumat malam menewaskan tiga warga sipil termasuk seorang perempuan