Selasa 06 Jul 2010 07:11 WIB

Kelompok Bersenjata Culik Ketua Partai Berkuasa di Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID,LAGOS--Kelompok tak dikenal bersenjata menculik Ketua Partai Demokratik Rakyat (PDP) yang berkuasa, Tayo Dairo, di negara bagian Ondo, media massa setempat melaporkan, Senin. Dairo diculik pada Sabtu malam ketika ia dalam perjalanan ke Benin, kata laporan tersebut. Para penculik meminta uang tebusan sebelum ia dibebaskan, katanya.

Sesaat sebelum terjadinya penculikan, ketua PDP itu baru saja memimpin suatu pertemuan politik di negara bagian tersebut. Pemerintah negara bagian itu telah memerintahkan pihak keamanan untuk segera membebaskan Dairo dan mengajukan para penjahat ke meja hijau.

Aksi penculikan sudah menjadi hal biasa di Nigeria. Pada Jumat lalu, kelompok pria bersenjata juga menculik 12 pelaut setelah menyerang sebuah kapal kargo Jerman, BBC POlonia, di lepas pantai Delta Niger. Namun seorang jurubicara Angkatan Laut Nigeria kepada wartawan mengatakan 12 pelaut warga asing yang disandera di kawasan Delta Niger yang bergolak itu telah dibebaskan.

Beberapa pejabat militer dilaporkan telah menghubungi para penculik untuk pembebasan para korban. Di Delta Niger, kawasan penghasil minyak dan gas terbesar Afrika, menjadi lahan subur bagi pelaku penculikan terhadap warga asing.

Perusahaan-perusahaan asing, mulai dari minyak hingga telekomunikasi, terpaksa menghabiskan jutaan dolar tiap tahun untuk keamanan staf mereka karena tingginya angka kejahatan di Delta Niger. Beberapa pejabat keamanan menyatakan bekas militan yang sudah bosan dengan program amnesti pemerintah dapat berada di belakang gelombang penculikan, perampokan dan pencurian minyak di negara itu.

Presiden Goodluck Jonathan telah memprioritaskan untuk menghidupkan kembali program pasca-amnesti bagi ribuan bekas anggota kelompok bersenjata yang telah menyerahkan senjata mereka tahun lalu dengan imbalan janji akan diberikan gaji tetap, pendidikan dan kesempatan kerja. Lebih dari 300 warga asing disandera di Delta Niger sejak 2006. Hampir semua korban penculikan itu bebas tanpa cedera setelah mereka membayar uang tebusan.

sumber : ant/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement