REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Hubungan Amerika Serikat dan Israel yang sempat terganggu atas berbagai sebab beberapa waktu lalu, kembali mulus. Setidaknya, inilah yang tersirat dari omongan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang pada Rabu terbang ke New York, di mana ia berbicara tentang ikatan emosional antara Israel dan Amerika Serikat.
Dalam jumpa pers setelah pertemuan pertama, Netanyahu mengingatkan pada jam pertama setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington. "Ada reaksi yang berbeda di seluruh Timur Tengah," katanya. "Di banyak tempat ada perayaan, pada saat yang sama orang Israel menangis, mereka berduka."
Menurutnya, derita yang dialami Amerika adalah detira bagi Israel juga. "Amerika tidak memiliki teman yang lebih baik, tidak ada sekutu yang lebih baik daripada negara Israel, " tambahnya.
Netanyahu mengatakan kepada hadirin bahwa pertemuan hari sebelumnya dengan Obama di Gedung Putih berjalan dengan sangat memuaskan. "Kami membahas isu-isu yang membentuk sebuah ikatan bersama antara Israel dan Amerika Serikat," katanya.
Sebelumnya, pemimpin Israel mengadakan pertemuan 45 menit dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon. Kantor Ban mengatakan mereka telah membahas proses perdamaian Timur Tengah, blokade Gaza, dan situasi di Lebanon selatan, di mana Israel mengatakan milisi Hizbullah memiliki ribuan roket yang ditujukan untuk arahnya.
Sementara Ban Ki-moon menyambut baik pengurangan blokade empat tahun di Jalur Gaza, yang dilakukan untuk mengurangi penderitaan Palestina. Israel sejauh ini telah diberi lampu hijau bagi masyarakat internasional untuk mengirim bahan bangunan ke Gaza. Netanyahu menegaskan langkah-langkah lebih lanjut dalam pertimbangan.