REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO--Kantor PBB di ibukota Sri Langka, Colombo, telah ditutup sementara menyusul maraknya aksi protes menentang panel kejahatan perang yang diusulkan. Aksi protes dimulai kemarin dan polisi bentrok dengan para pemrotes pimpinan Menteri Pembangunan Wimal Meerawansa.
Polisi turun tangan ketika para demonstran mencegah petugas mengawal staf PBB yang terperangkap di dalam gedung. Weerawansa berikrar, para pendukungnya akan melancarkan aksi mogok makan sampai PBB membatalkan panel tadi.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, telah menunjuk sebuah panel beranggota tiga-orang untuk menginvestigasi apakah telah terjadi kejahatan perang pada akhir perang saudara dengan Harimau Tamil yang berjalan 25 tahun di Sri Langka. Tahun lalu, pemerintah Srilanka memproklamasikan kemenangan atas perlawanan Harimau Tamil setelah menembak mati pimpinannya, Prabhakaran.
Pemerintah Sri Langka memandang panel tersebut sebagai melanggar kedaulatannya dan membantah tentaranya melakukan kejahatan perang.