REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Raksasa ritel Prancis Carrefour berencana untuk menjual sahamnya di Thailand, Malaysia, dan Singapura, Financial Times melaporkan. Diperkirakan penjualan bisa menuai kocek hingga 1 miliar dolar AS. Kelompok ini memiliki 40 gerai di Thailand, 19 di Malaysia dan dua di Singapura.
CEO Carrefour, Lars Olofsson, mengatakan perusahaan akan berkonsentrasi di pasar di mana Carrefour akan bisa menjadi pemimpin pasar. Carrefour berkomitmen untuk memperluas operasi di China, yang merupakan 68 persen dari 626 operasi mereka di Asia, dan di Indonesia dengan 76 toko.
Asia menyumbang delapan persen dari penjualan kelompok itu, yang mengalirkan laba hingga 107,82 miliar dolar AS tahun lalu. Menurut Olofsson, sebagian besar investasi perusahaan akan menargetkan pasar terbesar di Perancis, Italia, Belgia, dan Spanyol, dan perusahaan juga akan menargetkan pasar baru yang berkembang pesat seperti China dan Brasil.
Namun saat berita ini dikonfirmasi pada manajemen Carrefour Malaysia dan Singapura, mereka menolak pemberitaan yang menyebut gerai di kedua negara bakal tutup. "Carrefour Malaysia dan Singapura menyangkal penutupan toko di Malaysia dan di Singapura, mengingatkan bahwa bisnis akan berjalan seperti biasa untuk setiap toko," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan Rabu malam.
Penutupan adalah hal yang mustahil, karena pada tahun 2010 saja, empat gerai Carrefour hypermarket telah baru saja dibuka di Malaysia dan empat hypermarket tambahan dijadwalkan akan dibuka pada akhir tahun ini. Di Malaysia, Carrefour memiliki 22 gerai, dua di Singapura, dan 40 di Thailand.